Minggu, 05 November 2017
Pengalaman Psikotest Di Panin sebagai Teller
Pengalaman Interview HRD di HSBC sebagai Personal Banking Staff
Pengalaman Psikotest dan Interview HRD + User di BRI LIFE sebagai BFA
Pengalaman Psikotest dan Interview HRD di Moratelindo (MADP)
Pengalaman Interview Kerja, nih! Edisi jadi CONTENT WRITER di DEWA WEB
Minggu, 17 September 2017
Percaya Berita Hoax: Bikin Sedih Tauuuuuuk!
Selasa, 12 September 2017
Pacaran Beda Agama: Wajar atau "Ngapain Sih?"
Let me take a minute for laughing..
Hahaha!
So, let me tell you a story..
Bu Her, Happy Birthday!
Senin, 31 Juli 2017
Surat Untuk Keponakan Pertamaku
Teruntuk Ell,
Halo, baby Ell, atau ADRIELL RASENDRIYA LUARTOWO, waktu kamu membaca tulisan ini, biar aku tebak, kamu pasti sudah bisa membaca. Haha. Yaiyalah, kalau ngga, ya kamu belum baca suratnya. Kamu mungkin sudah duduk di bangku SMP, atau mungkin lebih cepat dari dugaanku. Jaman sekarangkan anak-anak semakin belia kenal dengan internet.
Apa kabar? PRmu sudah kamu kerjakan? Gimana kabar ayah bundamu hari ini? Saat menulis surat ini, umur mu baru 6 hari, belum genap seminggu, yaiyalah kalau 7 hari baru tuh seminggu. Aku taukan kamu memanggil orang tuamu dengan sebutan ayah dan bunda? Kamu harus tau, waktu umurmu masih satu hari, di samping kamu dan bundamu, aku pernah bilang ke dia bahwa panggilan itu seperti anak-anak alay yang masih pacaran tapi sudah mesra-mesraan dengan panggilan ayah bunda. Salah satu anak alaynya adalah aku. Hahaha. Iya aku pernah sealay itu waktu SMA kelas 3. Ah, sudahlah, aku tak mau cerita detail. Kamu juga malas mungkin, ya?
El, waktu kamu lahir, aku tidak ada di rumah sakit, aku ada di kost-an ku, tapi Ayahmu inisiatif video call denganku, mungkin dia lakukan juga pada saudaranya yang lain. Yang ada di rumah sakit pada waktu bundamu berjuang untuk segera melihatmu, hanya ayahmu dan popomu.
Oma-opamu ada di Kendari, mereka melihatmu untuk pertama kalinya bulan Oktober, waktu aku menulis ini, hal itu masih sekedar rencana, ini masih bulan Juli. Besok sih sudah Agustus. Mereka sengaja sekalian nengokin aku wisuda, oma-opamu dalam rangka menghemat keuangan, maaf ya Ell, karena harus digabungkan dengan agenda wisudaku. Tapi gapapa, toh kalian akan bertemu. Tante Kezia waktu itu di Makassar, aku dapat kabar dari Omamu, dia sih tidak bilang langsung, hanya sempat menanyakan parasmu mirip siapa di Instagram waktu ku posting beberapa video lucumu, saat aku nengokin kamu tanggal 26 Juli 2017. Aku nengokin kamu ngga lama, aku ditawari sih ikut pulang ke rumahmu, tapi aku tidak bawa baju ganti hari itu, jadi aku pulang setelah mungkin 2 jam ngobrol dan sempat sekali menggendongmu. Kamu bayi pertama yang aku gendong di dunia ini, El. Penting bukan informasinya? Haha. Om Hemi ada di Kendari, aku belum tau persis kapan kamu bisa bertemu dan digendong olehnya. Yang aku tau, nanti pasti dia senang. Kamu juga, mungkin.
Ell, kita punya penggalan nama yang sama, Luartowo. Aku tebak, nanti, waktu kamu mulai sekolah, banyak orang akan mempelesetkan nama ayahmu, jadi luar kota, luar daerah, luar angkasa, mungkin saat kamu kuliah dosenmu hanya ingat nama belakangmu, si Luartowo. Aku, ayahmu, mengalami hal itu. Jangan marah, kamu harus bangga. Itu nama buatan opamu. Kelak, harus gantian kamu yang membuatnya bangga.
Ell, aku masih mau sebenarnya menulis panjang lebar, tapi, takutnya kamu nanti bosan. Aku juga harus beli kuota ke Indomaret, untuk upload tulisan ini, haha. Kuota ku habis.
Ell, tumbuhlah jadi anak yang jadi dirinya sendiri, aku tidak tau nanti apa warna kulitmu, mungkin jadi putih seputih kulit bundamu, atau mungkin sawo matang, atau mungkin hitam sepertiku. Apapun nanti, kamu harus bangga, jangan pernah menghina orang lain hanya karena berbeda darimu, serius ataupun bercanda. Kamu pasti tumbuh menjadi anak bisa asik tanpa harus becandain kelemahan orang lain. Suatu saat, kalau punya saudara, sayangin dia, bangga ketika kamu memperkenalkannya ke orang lain, berapapun nanti saudaramu, kamu, harus lebih sayang dengan saudaramu sebelum sayang kepada manusia lain. Alkitab menulis hal itu. Aku lupa ayat berapa, nanti kamu tanyakan pada ayahmu, dia S3 Theologia. Pintar dia itu.
Tumbuhlah menjadi anak yang menyebarkan kebaikan, tidak hanya saat orang lain melihat, tapi benar-benar menghidupi kebaikan itu.
Oh iya, tanggal lahir kita sama, 25, tapi beda bulan. Duluan kamu. Hehe.
With love, Aunty Winda.
Jumat, 30 Juni 2017
Nasi Goreng
kok…
rasanya….
berubah...?
“Kok rasanya ngga seenak terakhir makan di sini, ya?” Hal itu terjadi sampai di suapan terakhir.
Minggu, 25 Juni 2017
Hai, Teman
Setiap orang memiliki setidaknya satu daftar barang hilang yang menunggu untuk ditemukan. Rindu untuk diakui, dianggap pernah hadir dalam hidupmu.
Aku pikir di dunia seperti itulah aku hidup- di antara barang-barang hilangmu yang lain. Selembar catatan kumal tersembunyi di kedalaman laci atau foto tua terjepit entah di mana di antaranya halaman-halaman buku. Aku berharap suatu hari kelak kau menemukanku dan mengingat aku pernah berarti bagimu. –Lang Leav
Senin, 19 Juni 2017
Surat Kesekian Untuk Diri Sendiri
Selasa, 13 Juni 2017
Basa Basi, Butuh Good Attitude Ngga Sih?
"Yaelah, tong, kaku amat lu, namanya aja basa basi, tau basa basi ngga sih lo, upil kering??? yakaleeee pake attitude, lau pikir mau kerja pake attitude segala. Serius banget lo."
"Gila, gendut banget lo sekarang?" "Hahaha, dari Nobita masih SD ampe udah lulus sekolah elu belum wisuda-wisuda juga?Yaela, itu skripsi atau KPR ngga kelar-kelar?""Ih kok udah mau setahun lulus belum punya kerja juga?" "Lha, belum hamil juga? Dulu gue pas abis nikah cuma sebulan langsung isi, lho.." "Oh sekarang kerja di situ? Gajinya berapa? Dapet apa aja?"
"How's life?"
"Sedang sibuk apa sekarang?"
"Eh, udah nikah makin bagus aja auranya, gimana nih rasanya nikah?"
Minggu, 11 Juni 2017
Sebuah Cerita tentang Bibir Hitam, My Way to Dealing Bullies, When They Think They're Always Right.
“Kamu bandel ya? kan masih kelas 5 kok udah ngeroko? bibirnya item banget ihhhhhhh” mereka terus menerus mengulang kalimat itu, sampai akhirnya saya sadar, something wrong with me.
“Win, kamu merokok ya?” kemudian ditimpali dengan si cewek“Yaaa.. ayo ngaku.. ihhhh ihh ihh” yang kedua, it hurts me so bad, think that someone you called best friend doesn’t believe you and troll you in front of people. Orang yang seharusnya paling percaya gue, she did it to me.
“saya tau di sini ada yang merokok, saya bisa baca dari bibirnya, mau saya tebak” diikuti dengan semangat sekelas“Ayok pak.. tebak pak” saya cuma berdoa dalam hati semoga si bapak tidak sejahat itu dan Puji Tuhan, terkabul.
“Tuhan ajar kami, walaupun kami mungkin hebat di mata dunia, tapi kalau kami tidak bertobat, mungkin di antara kami merokok, kami munafik.. and bla bla bla” tears just drop.... it leave scar in my heart. Tapi yaudah toh saya lakukan untuk Tuhan.
“ya anjir, bibir item aja sok cantik ketawa-ketawa, najis, ini ngerokoknya mah udeh 5 bungkus satu hari kalik, item banget anjir” I-heard-that-very-clearly-and-hurts-me-again-and-again.
“YAELAH, KAMU MAH MAKE LIPSTICK KARENA TAMENG DOANG KALI” She said it straight-stuck-deep-into-my-heart. Entah yah kalau yang datang dari teman dekat rasanya lebih sakit. Because i hoped she accept me as i accept her imperfections.
Rabu, 31 Mei 2017
When Life Doesn’t Turn Out Like I Hoped, and Far From What I Expected
“Win, bapak mau resign”
“Resign? Lho, jadi? Kenapa pak?
“Capek bapak, mau istirahat aja”
“Oh oke pak, sukses ya pak, apapun nanti yang bapak kerjain”
“Iya.” Jawab beliau sembari gue meraih tangannya untukkucium dan kupeluk tapi tak bisa kumilikiiiiiiiiiiiiterus gue pamit.
Udah, gue ngga sedih dia resign karena dipikiran gue, yah udahlah gue bisa sama pembimbing lain. Pak Hidayat misalnya.
Sampai akhirnya hari buruk datang. Gue sebel bat dah sama part ini, pengen gue apus aja pake tipex tapi gemana dong kan ngga mungkin kehidupan lo apus pake tipex dua rebuan.
“Ngga bisa dosen Broadcast aja buk?”
“EMANG KENAPA KALO DOSEN LAIN? KAMU MEREMEHKAN DOSEN LAIN?
“NGGGGGG.. *diem* *dalam hati gue ngedumel sambil ngomong “shitttttttt kejadian beneran kan”*
“Oke buk, saya pak Dani aja”
“NAH.. GITU DONG”
What if pembimbing lama ngga resign..
What if pa Hidayat ngga cuti..
What if ketua Prodi bukan si ibuk itu..
What if gue bisa kayak yang lain dapet dosen brodcast as pembimbing skripsi
Dan what if what if yang lain...
“Ngga ngerti kenapa hidup winda sial kayak gini, kemana sih Tuhan” dan diikuti dengan kultum dari kejadian hingga wahyu dari nyokap.
Selasa, 30 Mei 2017
PERJALANAN
Ia itu bayi
Merangkak, mencoba berdiri, jatuh dan memilih bangkit lagi
Di penghujung bulan Mei, 2.31 a.m
Ditulis sesaat setelah bingung mengerjakan revisi skripsi sambil mendengarkan lagunya Monita Tahalea - Saat Teduh.